A. PENGERTIAN TEHNIK PENYAJIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
I.
PENGERTIAN
TEHNIK PENYAJIAN :
A. TEHNIK
· Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah
pengetahuan tentang cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik,
karang-mengarang dan sebagainya.
·
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah
suatu cara strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil
yang maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
·
Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj.
Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan
sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam
pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
·
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta
didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan
seirama dengan pendekatan yang digunakan.
B. TEHNIK PENYAJIAN
Tehnik
penyajian adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang digunakan oleh
guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat
ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Tenik penyajian juga bisa
disebut sebagai tehnik atau suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, tehnik penyajian juga
diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang berfariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menguasai tehnik penyajian dalam megajar merupakan hal yang
sangat penting bagi seorang guru sebab seorang guru tidak dapat akan mengajar dengan
baik apabila ia tidak menguasai tehnik penyajian secara tepat.
Kadang-kadang metode juga dibedakan
dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat
implementatif. Maksudnya merupakan pelaksanaan apa yang sesungguhnya terjadi
(dilakukan guru) untuk mencapai tujuan. Contoh: Guru A dengan guru B sama-sama
menggunakan metode ceramah. Keduanya telah mengetahui bagaimana prosedur
pelaksanaan metode ceramah yang efektif, tetapi hasilnya guru A berbeda dengan
guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui
mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang sama.
Didalam
sejarah dunia pendidikan guru merupakan sosok figur teladan bagi siswa/siswi
yang harus memiliki strategi dan tehnik-tehnik dalam mengajar. Kegiatan belajar
mengajar sebagai sistem instruksional merupakan interaksi antara siswa dengan
komponen-komponen lainnya, dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
agar lebih aktif dan efektif secara optimal. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu ialah menguasai tehnik-tehnik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
II.
TUJUAN
TEHNIK PENYAJIAN
a. Agar
guru lebih mudah dalam melakukan proses belajar mengajar
b. Agar
seorang guru dapat mengajar lebih baik
c. Seorang
guru dapat memberikan instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu
dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik.
d. Untuk
mempermudah pencapaian hasil pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar.
Ada beberapa macam bentuk teknik penyajian
belajar mengajar, yaitu :
1. Teknik
Diskusi
Diskusi adalah sebuah
interaksi komunikasi antara
dua orang atau
lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah
satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.
Teknik
diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi
antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman,
informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif
sebagai pendengar.
Tehnik
diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang
dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi :
(1). The Social Problem Meeting, merupakan
tehnik pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang
menyelesaikan masalah sosial di lingkungan;
(2). The Open ended Meeting, berbincang
bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
dimana kita berada;
(3). The Educational Diagnosis Meeting,
berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman
agar lebih baik.
Tujuan
tehnik ini adalah :
1) Memotivasi
atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan
pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2) Mengambil
suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan
yang seksama.
Macam-macam
diskusi yaitu :
1) Diskusi
informal
Merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi
2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan
dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan
kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan
secara sistematis disebut diskusi informal.
Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1). menyampaikan problema;
(2). pengumpulan data;
(3). alternatif penyelesaian;
(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
2) Diskusi
formal
Merupakan diskusi yang pada pelaksanaannya diadakan secara resmi, peserta
diskusinya adalah orang-orang yang diundang untuk menghandiri diskusi yang
diselenggarakan oleh instansi terkait.
3) Diskusi
panel
Merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan
objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang
moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi
audience/pengunjung disebut panel forum.
Diskusi panel ialah diskusi yang terdiri atas
seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi
ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti
jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara
pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil
tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan
masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia
4)
Diskusi simpusium
Ialah diskusi yang berupa sebuah pertemuan
ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap
mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam
simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa
prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.
Orang yang mengajukan prasaran, yang
dinamakan pemrasaran, berkewajiban untuk :
(1) Membuat makalah atau prasaran,
(2) Menepati waktu yang diberikan,
(3) Menjawab setiap pertanyaan
dengan singkat dan tepat.
Diskusi
simpusium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai
aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang
paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya
dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari
audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil
simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut
simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan
melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha
menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber
selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience)
lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari
diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk
menyelenggarakan simposium, yaitu:
(1) Memilih dan merumuskan masalah,
(2) Menetapkan tujuan,
(3) Menempatkan pembicara
berdasarkan sumbangannya dalam mencapai tujuan,
(4) Menetapkan pemimpin,
(5) Menjelaskan kepada pemimpin dan
pembicara tentang tujuan simposium,
waktu yang tersedia, dan tata cara yang berlaku.
Kelebihan
Tehnik Diskusi :
·
Terjadi interaksi yang
tinggi antara komunikator dan komunikan
·
Dapat membantu siswa
untuk berfikir lebih kritis
·
Memotivasi atau memberi
stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta
menyumbangkan pikiran-pikirannya.
Kekurangan Tehnik
Diskusi :
·
Alokasi waktu yang
sulit karena banyak memakan waktu
·
Tidak semua argument bisa
dilayani atau di ajukan untuk dijawab
Tujuan
Tehnik Diskusi: untuk memotifasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar
berpikir dengan renungan yang dalam.
2.
Teknik Kerja Kelompok
Teknik
kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas
dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka
bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan
berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Tujuah
tehnik kerja kelompok :
·
Agar siswa lebih aktif
tergabung dalam pelajaran mereka
·
Agar guru dapat lebih memperhatikan
kemampuan siswa
·
Agar para siswa bisa
menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·
Dapat mengembangkan
bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi
3.
Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
a.
Tehnik penemuan
Teknik
penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang
harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses
mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan
membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan
memberiakan instruksi.
Kelebihan
tehnik penemuan :
·
Dapat membangkitkan
kegairahan belajar pada diri siswa
·
Teknik ini mampu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kampuan masing-masing
·
Teknik ini mampu
membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan
ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
·
Siswa memperoleh
pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat
kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
Kelemahan
tehnik penemuan :
·
Ada yang berpendapat
bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
·
Teknik ini tidak
memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
·
Para siswa harus ada
kesiapan dan kematangan mental
·
Bila kelas terlalu
besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
·
Bagi guru dan siswa
yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila
diganti dengan teknik penemuan.
b.
Tehnik simulasi
Tehnik
simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang
untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat
menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat
sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan
tehnik simulasi :
·
Dapat menyenangkan
siswa
·
Untuk mengembangkan
kreatifitas siswa
·
Eksperimen berlangsung
tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
·
Mengurangi hal-hal yang
verbalistik
·
Menumbuhkan cara
berfikir yang kritis
Kelemahan
tehnik simulasi :
·
Efektifitas dalam
memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
·
Terlalu mahal biayanya
·
Banyak orang meragukan
hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
·
Menghendaki
pengelompokan yang fleksibel
·
Menghendaki banyak
imajinasi dari guru dan siswa
4. Tehnik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru
didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan
membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik
dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh
kesimpulan terakhir.
Tehnik
inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Joyce
(Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi
timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu :
(1)
aspek sosial di dalam kelas
dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang
siswa berdiskusi;
(2)
berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
(3)
penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan
validitas dan reliabilitas tentang fakta,
sebagaimana lazimnya dalam pengujian
hipotesis.
Proses
inquiry dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Merumuskan
masalah; kemampuan yang dituntut adalah :
(a) kesadaran terhadap masalah;
(b) melihat pentingnya masalah dan
(c) merumuskan masalah.
2. Mengembangkan
hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan
hipotesis ini adalah :
(a) menguji dan menggolongkan data yang
dapat diperoleh;
(b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada
secara logis; dan merumuskan
hipotesis.
3. Menguji
jawaban tentatif; kemampuan
yang dituntut adalah :
(a) merakit peristiwa, terdiri dari :
mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, dan mengevaluasi
data;
(b) menyusun data, terdiri dari :
mentranslasikan data, menginterprestasikan data
dan mengklasifikasikan data.;
(c) analisis data, terdiri dari : melihat
hubungan, mencatat persamaan dan
perbedaan, dan mengidentifikasikan
trend, sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik
kesimpulan; kemampuan yang dituntut
adalah:
(a) mencari pola dan makna hubungan; dan
(b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan
kesimpulan dan generalisasi
Guru
dalam mengembangkan sikap inquiry di kelas mempunyai peranan sebagai konselor,
konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan
merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Kelebihan tehnik
inquiry
-
Mendorong siswa untuk berfikir
dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
-
Situasi proses belajar
menjadi lebih merangsang
-
Dapat membentuk dan
mengembangkan sel consept pada diri siswa
-
Membantu dalam
menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
-
Mendorong siswa untuk
berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan tehnik
inquiry
-
Siswa perlu memerlukan
waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang
konsep
5.
Tehnik
eksperimen dan demonstrasi
a. Tehnik
Eksperimen
Tehnik
eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk
beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan tehnik eksperimen
·
Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah
·
Mereka lebih aktif berfikir dan
membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
·
Siswa dalam melaksanakan eksperimen
selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan
menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan
tehnik eksperimen
·
Seorang guru harus benar-benar menguasai
materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya
·
Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit
lebih dibandingkan yang lain
Tehnik
Demonstrasi
·
Tehnik demonstrasi
merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan,
memperlihatkan suatu proses.
·
Kelebihan tehnik
demonstrasi
·
Perhatian siswa lebih
dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
·
Kesalahan-kesalahan
yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan
dan contoh yang konkrit
·
Memberi motivasi yang
kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
·
Siswa dapat
berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung
·
Kelemahan tehnik
demonstrasi
·
Bila alatnya terlalu
kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat
dilihat jelas oleh seluruh siswa
·
Bila waktu tidak
tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan
tergesa-gesa
6.
Tehnik
Karya Wisata
Tehnik
karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa
kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu.
Kelebihan
tehnik karya wisata :
·
Siswa dapat
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek
karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
·
Siswa dapat melihat
kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara
langsung
·
Siswa dapat bertanya
jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam
persoalan yang dihadapi
·
Siswa memperoleh
bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi
Kelemahan
tehnik karya wisata :
·
Karena dilakukan diluar
sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan
biaya yang mahal
·
Menggunakan waktu yang
lebih panjang dari pada jam sekolah
·
Biaya yang tinggi
kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah
7.
Teknik Ceramah
Teknik
ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan
dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya
kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Tehnik
ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada
waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut
juga dengan tehnik kuliah atau tehnik
pidato.
Kelebihan
tehnik ceramah
·
Materi yang diberikan
terurai dengan jelas
Kekurangan
tehnik ceramah
·
Guru lebih aktif
sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·
Murid seakan diharuskan
mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang
bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
·
Untuk bidang studi
agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk
materi pelajaran akidah.
KESIMPULAN :
Tehnik
penyajian adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang digunakan oleh
guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat
ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Tenik penyajian juga bisa
disebut sebagai tehnik atau suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, tehnik penyajian juga
diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang berfariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menguasai tehnik penyajian dalam megajar merupakan hal yang
sangat penting bagi seorang guru sebab seorang guru tidak dapat akan mengajar
dengan baik apabila ia tidak menguasai tehnik penyajian secara tepat.
REFERENSI :
1. Sutikno
Sobrry dan Fathurrohman Pupuh, Strategi Belajar Mengajar, Reflika Aditama
Bandung 2010.
2. Djamarah
Bahri Syaiful dan Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta
Jakarta 2006.
5. Drs.
Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta