Minggu, 09 Februari 2014

Akibat salah minum obat Yg di berikan dokter badan y melepuh seperti luka bakar

Anak ini terbaring di rumah sakit sari asih tangerang. Menahan rasa panas di sekujur tubuhnya. Awalnya dia hanya sakit panas biasa lalu di bawa ke dokter setelah dari dokter di berikan obat dari dokter.

Bukannya panas nya turun malah makin tinggi. Mata terus d pejamkan,  mulutnya bengkak dan membesar. Punggungnya pun mengalami luka bakar akibat obat yang diminum.

Ibunya menanyakan ke dokter tempat ia berobat tapi dokter yang dicari tidak ada ... ? Kemana dokter itu..  sembunyikah. .?

Sekarang ia d rawat di rumah sakit sari asih.

Semoga lekas sembuh afdan .

Sabtu, 28 Juli 2012

JARIMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI


MENGAJARKAN JARIMATIKA PADA ANAK USIA DINI
CALISTUNG (Baca Tulis Berhitung) adalah serangkaian materi yang diberikan oleh guru terhadap anak didiknya dan orang tua terhadap anaknya. Tapi siapa sangka dari ketiga materi itu berhitunglah yang justru harus di pelajari lebih awal. Mengapa demikian............?.
Membaca itu penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan seorang anak, karena kalau tidak bisa baca mana mungkin ia dapat pengetahuan yang lebih, di masa yang akan datang.
Menulis juga penting, karena dengan menulis seseorang dapat mengutarakan perasaannya, menuangkan pengetahuannya, dan menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.
Sebelum seorang anak di ajarkan menulis dan membaca alangkah baiknya anak tersebut diajarkan berhitung terlebih dahulu. Karena matematika adalah pengetahuan yang paling dasar yang harus di kuasai oleh seorang anak. Dengan penguasaan keterampilan matematika lebih awal memprediksi tidak hanya prestasi matematika yang akan ia miliki tapi juga memprediksi prestasi membaca dan menulis di masa akan datang. Greg Duncan, PhD, dari Northwestern University. Penelitian terhadap pentingnya keterampilan matematika awal menunjukkan bahwa anak-anak yang diajar matematika awal dan mempelajari dasar-dasar pada usia muda ditetapkan untuk seumur hidup  akan berprestasi dalam semua aspek kinerja akademis mereka. Membangun keterampilan matematika lebih maju hanyalah salah satu daerah di mana dasar matematika diajarkan sejak dini dapat membuat perbedaan yang jelas dengan anak-anak yang tidak di ajarkan matematika dari awal.
Penambahan dan pengurangan berada di luar jangkauan anak balita, anak bayi mulai memahami kansep angka dan menghitung, pemahaman nomerik. Sebagai contoh anak usia 6 – 12 bulan dapat mengenali kelompok-kelompok kecil nomor tanpa berhitung.
Sebagai orang tua harusnya dapat mendorong anaknya dalam hal pemahaman alami dari konsep-konsep matematika dan membantu mereka dalam belajar dengan menyadiakan mainan edukatif dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan matematika (berhirung). Semakin baik seorang anak dalam menguasai matematika awal maka akan semakin mudah anak tersebut dalam mempelajari materi yang lain (menulis dan membaca).
Untuk membuat matematika sebagai pendidikan awal anak dengan tips sebagai berikut :
1)      Menyediakan mainan-mainan seperti balok atau yang lainnya yang akan memungkinkan untuk pengembangan konsep nomor.
2)      Menyediakan buku dan vidio pendidikan yang berfokuskan pada angka dan menghitung.
3)      Ajak anak di waktu-waktu senggang untuk berhitung sederhana dengan kegiatan nomerik untuk mengembangkan keterampilan keaksaraan.
Dengan penguasaan matematika lebih awal, maka akan mempermudan penguasaan dalam belajar menulis dan membaca.
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN JARI (JARIMATIKA)
Jarimatika : adalah sebuah cara berhitung cepat dengan menggunakan jari. Dimana alat bantu yang di gunakan adalah jari, setiap orang mempunyai jari (kecuali yang cacat fisik) jadi alat bantunya tidak perlu dibeli karena selalu ada dan dapat dibawa kemana-mana.
Belajar jarimatika sangatlah mudah dan menyenangkan.   
Penerapan pada anak
Dimulai pada usia 3 tahun untuk pengenalan konsep sampai usia 12 tahun Jarimatika ini ada 4 level, masing-masing ditempuh 3 bulan. Setelah selesai lulusan Jarimatika akan masuk ke “Fun Mathematic Club” yang akan mengupas matematika secara mudah dan menyenangkan, sesuai materi di sekolahnya bahkan direncanakan sampai materi SMA.
Penggunaan metode
Dibandingkan dengan metode lain, metode “Jarimatika” lebih menekankan pada penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan merasa senang dan gampang bagaikan “tamasya belajar”.
Keistimewaan
1)      Memberikan visualisasi proses berhitung
2)      Menggembirakan anak saat digunakan
3)      Tidak memberatkan memori otak
4)      Alatnya gratis, selalu terbawa dan tidak dapat disita
5)      Pengaruh daya pikir dan psikologis
6)      Karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbik di otak anak akan senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru.
7)      Membiasakan anak mengembangkan otak kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional, sehingga otak bekerja lebih optimal.
8)      Tidak memberatkan memori otak, sehingga anak menganggap mudah, dan ini merupakan step awal membangun rasa percaya dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.
Pengaruh daya pikir dan psikologis
1)      Karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbik di otak anak akan senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru.
2)      Membiasakan anak mengembangkan otak kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional, sehingga otak bekerja lebih optimal.
3)      Tidak memberatkan memori otak, sehingga anak menganggap mudah, dan ini merupakan step awal membangun rasa percaya dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.
PRAKTEK PENERAPAM JARIMATIKA PADA ANAK USIA DINI
JUMLAH ANAK : 5 ANAK                     JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
NAMA :            1. AJIL, USIA 7 TAHUN
2. LINDA, USIA 6,5 TAHUN
3. WILDA, USIA 7 TAHUN
4. EMIL, USIA 6,8 TAHUN
5. FIRDHA, USIA 7 TAHUN
PEMBERIAN METERI : Pengenalan lambang angka dengan jari :
1.      Angka satu, dengan jari telunjuk.
2.      Angka dua, dengan jari telunjuk dan jari tengah.
3.      Angka tiga, dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
4.      Angka empat, dengan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking.
5.      Angka lima, dengan jari jempol.
6.      Angka enam, dengan jari jempol dan jari telunjuk.
7.      Angka tujuh, dengan jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah.
8.      Angka delapan, dengan jari jempol, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
9.      Angka sembilan, dengan jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking.
Pengenalan rumus kawan kecil :
1.      Angka 1 kawannya 4
2.      Angka 2 kawannya 3
3.      Angka 3 kawannya 2
4.      Angka 4 kawannya 1
Rumus kawan kecil digunakan untuk penjumlahan dan pengurangan, bila angka yang dicapai tidak lebih dari 9.
Bila angka yang di capai lebih dari 9 maka menggunakan rumus kawan besar, rumus kawan besar sebagai berikut :
1.      Angka 1 kawannya 9
2.      Angka 2 kawannya 8
3.      Angka 3 kawannya 7
4.      Angka 4 kawannya 6
5.      Angka 5 kawannya 5
6.      Angka 6 kawannya 4
7.      Angka 7 kawannya 3
8.      Angka 8 kawannya 2
9.      Angka 9 kawannya 1
Contoh soal rumus kawan kecil :
1.      1 + 2 + 5 – 6 =
2.      4 – 2 + 7 – 5 =
3.      2 + 2 + 5 – 8 =
4.      5 + 3 – 2 – 5 =
5.      7 + 2 – 6 – 3 =
Contoh soal rumus kawan besar :
1.      9 + 3 + 4 + 5 + 2 =
2.      5 + 6 + 5 – 4 + 8 =
3.      7 + 8 -6 + 4 – 2 + 3 + 1 =
4.      8 – 4 + 9 + 3 + 5 + 6 + 7 =
5.      2 + 8 – 6 + 3 – 4 + 9 =



Sabtu, 31 Maret 2012

MACAM-MACAM TEHNIK PENYAJIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


A.    PENGERTIAN TEHNIK PENYAJIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

I.                   PENGERTIAN TEHNIK PENYAJIAN :

A.    TEHNIK

·       Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
·         Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
·         Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
·         Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.

B.     TEHNIK PENYAJIAN

Tehnik penyajian adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Tenik penyajian juga bisa disebut sebagai tehnik atau suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, tehnik penyajian juga diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai tehnik penyajian dalam megajar merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru sebab seorang guru tidak dapat akan mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai tehnik penyajian secara tepat.
Kadang-kadang metode juga dibedakan dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat implementatif. Maksudnya merupakan pelaksanaan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan. Contoh: Guru A dengan guru B sama-sama menggunakan metode ceramah. Keduanya telah mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan metode ceramah yang efektif, tetapi hasilnya guru A berbeda dengan guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang sama.
Didalam sejarah dunia pendidikan guru merupakan sosok figur teladan bagi siswa/siswi yang harus memiliki strategi dan tehnik-tehnik dalam mengajar. Kegiatan belajar mengajar sebagai sistem instruksional merupakan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lainnya, dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran agar lebih aktif dan efektif secara optimal. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai tehnik-tehnik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. 

II.                TUJUAN TEHNIK PENYAJIAN

a.       Agar guru lebih mudah dalam melakukan proses belajar mengajar
b.      Agar seorang guru dapat mengajar lebih baik
c.       Seorang guru dapat memberikan instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik.
d.      Untuk mempermudah pencapaian hasil pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar.

B.     MACAM-MACAM TEKNIK PENYAJIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BELAJAR MENGAJAR

Ada beberapa macam bentuk teknik penyajian belajar mengajar, yaitu : 

1.      Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.

Tehnik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi :
(1). The Social Problem Meeting, merupakan tehnik pembelajaran dengan tujuan    berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan;
(2). The Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
(3). The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.

Tujuan tehnik ini adalah :

1)      Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2)      Mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama.

Macam-macam diskusi yaitu :

1)      Diskusi informal
Merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.

Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1). menyampaikan problema;
(2). pengumpulan data;
(3). alternatif penyelesaian;
(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

2)      Diskusi formal
Merupakan diskusi yang pada pelaksanaannya diadakan secara resmi, peserta diskusinya adalah orang-orang yang diundang untuk menghandiri diskusi yang diselenggarakan oleh instansi terkait.

3)      Diskusi panel
Merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
Diskusi panel ialah diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia

4)      Diskusi simpusium
Ialah diskusi yang berupa sebuah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.
Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban untuk :
(1) Membuat makalah atau prasaran,
(2) Menepati waktu yang diberikan,
(3) Menjawab setiap pertanyaan dengan singkat dan tepat.
Diskusi simpusium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan simposium, yaitu:
(1) Memilih dan merumuskan masalah,
(2) Menetapkan tujuan,
(3) Menempatkan pembicara berdasarkan sumbangannya dalam mencapai tujuan,
(4) Menetapkan pemimpin,
(5) Menjelaskan kepada pemimpin dan pembicara tentang tujuan simposium,     waktu yang tersedia, dan tata cara yang berlaku.
Kelebihan Tehnik Diskusi :

·         Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
·         Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
·         Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

Kekurangan Tehnik Diskusi :

·         Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
·         Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab

Tujuan Tehnik Diskusi: untuk memotifasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam.

2.      Teknik Kerja Kelompok

Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.

Tujuah tehnik kerja kelompok :
·         Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
·         Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
·         Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·         Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi

3.      Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi

a.       Tehnik penemuan

Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.

Kelebihan tehnik penemuan :

·         Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
·         Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
·         Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
·         Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

Kelemahan tehnik penemuan :

·         Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
·         Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
·         Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
·         Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
·         Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

b.      Tehnik simulasi

Tehnik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan tehnik simulasi :

·         Dapat menyenangkan siswa
·         Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
·         Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
·         Mengurangi hal-hal yang verbalistik
·         Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

Kelemahan tehnik simulasi :

·         Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
·         Terlalu mahal biayanya
·         Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
·         Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
·         Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

4.      Tehnik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu :
(1)   aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang     
mengundang siswa berdiskusi;
(2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
(3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan
     validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian
     hipotesis.

Proses inquiry dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah :
    (a) kesadaran terhadap masalah;
    (b) melihat pentingnya masalah dan
    (c) merumuskan masalah.
2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan
    hipotesis ini adalah :
   (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh;
   (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan
         hipotesis.
3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah :
   (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
         mengumpulkan data, dan mengevaluasi data;
   (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterprestasikan data
        dan  mengklasifikasikan data.;
   (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan
        perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:
   (a) mencari pola dan makna hubungan; dan
   (b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

Guru dalam mengembangkan sikap inquiry di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Kelebihan tehnik inquiry
-          Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
-          Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
-          Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
-          Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
-          Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan tehnik inquiry
-          Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

5.      Tehnik eksperimen dan demonstrasi

a.       Tehnik Eksperimen
Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.

Kelebihan tehnik eksperimen

·         Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
·         Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
·         Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan tehnik eksperimen
·         Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya
·         Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain
Tehnik Demonstrasi
·         Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
·         Kelebihan tehnik demonstrasi
·         Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
·         Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
·         Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
·         Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung
·         Kelemahan tehnik demonstrasi
·         Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa
·         Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa
 
6.      Tehnik Karya Wisata

Tehnik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan tehnik karya wisata :

·         Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
·         Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
·         Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
·         Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi

Kelemahan tehnik karya wisata :

·         Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
·         Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
·         Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah

7.      Teknik Ceramah

Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.

Tehnik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut juga dengan tehnik  kuliah atau tehnik pidato.

Kelebihan tehnik ceramah

·         Materi yang diberikan terurai dengan jelas

Kekurangan tehnik ceramah
·         Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·         Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
·         Untuk bidang studi agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.

KESIMPULAN :
Tehnik penyajian adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Tenik penyajian juga bisa disebut sebagai tehnik atau suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, tehnik penyajian juga diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menguasai tehnik penyajian dalam megajar merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru sebab seorang guru tidak dapat akan mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai tehnik penyajian secara tepat.
 
REFERENSI :

1.      Sutikno Sobrry dan Fathurrohman Pupuh, Strategi Belajar Mengajar, Reflika Aditama Bandung 2010.
2.      Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta Jakarta 2006.
3.       http://sutisna.com/
4.       http://id.wordpress.com/
5.      Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi  Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta